Negara indonesia masih membutuhkan sekurang-kurangnya 1,8% pengusaha untuk dapat menyatakan dirinya sebagai negara maju. SDA yang berlimpah menjadi satu kekuatan dengan kelemahan kurangnya pemanfaatan dan pengelolaan yang tertata.
Dalam pengimporan durian montong, misalnya. Indonesia membeli durian montong asli indonesia tapi dengan lebel dan hak cipta luar negeri. Apakah itu kita sadari?bayangkan jika durian dengan kualitas sama bisa kita export ke negara-negara tetangga. Begitu juga dengan pengimporan mie. China adalah pengimpor mie terbesar di indonesia. Mengapa tidak kita tingkatkan kualitas mie indonesia dan menghentikan pengimporan mie dari negeri bambu itu. Itu hanya tentang beberapa masalah saja, dan masih banyak lagi.
Mengapa itu terjadi?banyak faktor yang menyebabkannya, tapi salah satunya adalah SDM yang kurang berkualitas. Apa yang kurang dari pendidikan indonesia?universitas-universitas tersebar luas, SD, SMP, SMA, MA, MTs, SDIT, bahkan TKIT kerap kita jumpai. Beasiswa mudah didapat, sumbangan PemDa, Biaya Operasional, dan masih banyak lagi.
Ada satu hal yang selama ini tidak kita sadari dan terlupakan, dari mana SDM-SDM itu terlahir, yang tak lain dari seorang wanita. Dari seorang wanita terlahirlah tunas bangsa. Tunas bangsa yang sehat akan terlahir dari ibu yg sehat. Kurangnya kesadaran akan kesehatan bagi wanita hamil dengan kurangnya pengetahuan tentang tindakan pra, pasca, dan setelah melahirkan, menjadi hal yang patut di permasalahkan. Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan, mereka menjadi tahu tentang apa yang menjadi suatu keharusan dan apa yang harus mereka hindari. Dengan begitu, para orang tuapun pasti akan memberikan yang terbaik bagi kelangsungan hidup anaknya. Hal ini tidak saja baik diketahui oleh kaum hawa saja, melainkan laki-laki yang wajib menjaga dan melindungi sang isteri, lebih-lebih pasca kehamilan. Dengan begitu, wanita selalu menjaga dirinya hingga kelak melahirkan SDM yang berkualitas bagi bangsa Indonesia. Dan laki-laki senantiasa memiliki toleransi dan perhatian tinggi bagi para wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar