Ia datang dan berkata
Berikan pundakmu untukku bersandar
Kami terlarut dalam diam
Hening... tanpa kata
Tanpa ada yang bicara
Namun saatnya hati bersuara
Ku tahu maksudmu dan kau tahu maksudku
Lampiaskan amarahmu untuk hal yang berguna
Enyahkan kesalmu untuk hal yang berharga
Buang sedihmu untuk hal yang nyata
Karena sedihmu tak membuatnya bersedih
Kau seharusnya lebih tanpanya
Takkan ada yang berubah darimu dengan bayang-bayangnya
Karena ia hantu,
Pintar menggoda, merayu, dan mengusikmu kapanpun
Tapi dia musuh nyata
Sadari itu kawan!!!
Yakinkan dirimu untuk benar-benar
menghapus pertanyaan hatimu untuknya
Jangan kau tepis jawaban remeh itu dengan keagungannya
Dia tak agung lagi untukmu
Mohonkan kesabaran untuk kita
Kelak pangeran tampan itu datang
dengan apa, kapan, dan bagaimana dia menjemputmu
bersama sejuta cerita yang tak pernah terbayangkan
Sudah!
Jangan kau bayangkan dia, dia, dia lagi yang akan menjemputmu
Pikirkan dan rasakan...
Betapa mereka menyayangimu
dan tak ingin melihatmu bersedih,,,
Berikan pundakmu untukku bersandar
Kami terlarut dalam diam
Hening... tanpa kata
Tanpa ada yang bicara
Namun saatnya hati bersuara
Ku tahu maksudmu dan kau tahu maksudku
Lampiaskan amarahmu untuk hal yang berguna
Enyahkan kesalmu untuk hal yang berharga
Buang sedihmu untuk hal yang nyata
Karena sedihmu tak membuatnya bersedih
Kau seharusnya lebih tanpanya
Takkan ada yang berubah darimu dengan bayang-bayangnya
Karena ia hantu,
Pintar menggoda, merayu, dan mengusikmu kapanpun
Tapi dia musuh nyata
Sadari itu kawan!!!
Yakinkan dirimu untuk benar-benar
menghapus pertanyaan hatimu untuknya
Jangan kau tepis jawaban remeh itu dengan keagungannya
Dia tak agung lagi untukmu
Mohonkan kesabaran untuk kita
Kelak pangeran tampan itu datang
dengan apa, kapan, dan bagaimana dia menjemputmu
bersama sejuta cerita yang tak pernah terbayangkan
Sudah!
Jangan kau bayangkan dia, dia, dia lagi yang akan menjemputmu
Pikirkan dan rasakan...
Betapa mereka menyayangimu
dan tak ingin melihatmu bersedih,,,