Social Icons

Rabu, 18 September 2013

KIBLAT PEMBAWA DAKWAH MUSLIM IDEAL



Saya bisa menebak satu hal, apa alasan anak bayi yang baru lahir diawali dengan tangisan yang menggembirakan pendengarnya. Tangisan sedih karena ia membawa amanah yang sangat besar sekaligus banyak dari Penciptanya, tapi malah disambut gembira oleh orang-orang yang sudah menunggu dan mempersiapkan kehadirannya ke dunia. Tidak ada yang salah diantara mereka. Karena sosok-sosok yang bergembira akan melakukan yang terbaik agar ia yang menangis bisa menjadi hamba Allah yang dapat menjalankan amanah Sang Khaliq, mereka akan bersatu dan bekerjasama demiNya.
Kalau kata IppoSantosa mereka adalah “sepasang bidadari”. Mereka penentu prioritas masa depan sang pembawa dakwah Tuhan. Kebutuhan fisikdari ujung kaki hingga ujung rambut tersedia rapi ketika diperlukan. Tak diragukan keamanan yang diberikan, memberadakannya di lingkungan yang baik, lebih-lebih kasih sayang dan perhatian yang diberikan hingga ia tumbuh menjadi pembawa dakwahTuhan yang ideal. Saking sulitnya menghitung pengorbanan yang telah tercurah, saya belum menemukan julukan yang pantas untuk mereka, kedua orang tua setiap pembawa dakwah dunia.
“Buah jatuhnya takkan jauh dari pohonnya ”begitu kata pepatah.Pohon kelapa takkan berbuah durian, pohon nangka takkan berbuah jeruk, pohon pisang takkan berbuah rambutan, juga pohon mangga takkan menghasilkan buah kelengkeng. Agak ngawur memang, tapi hal ini bisa disandingkan dengan analogi anak yang takkan jauh berbeda dengan orang  tuanya. Orang tua yang baik maka akan melahirkan pembawa dakwah yang baik, begitupun sebaliknya. Anak-anak cenderung buruk ketika mereka memiliki orang tua yang sama buruknya.
Tapi yang tak jarang terjadi, pepatah terbantahkan. Begitupun dengan pepatah yang belum ada satu menit dibahas pada paragraf sebelumnya. Oh ya? Apayang salah dengan pepatah itu? Sedikit perhatianlah dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Ada orang tua yang tidak tamat sekolah dasar, tapi memiliki anak yang dapat sekolah di luar negeri. Bermata pencaharian tukang becak tapi melahirkan artis selebriti. Terbayangkah oleh kita ketika pepatah itu abadi? Jika ya, mungkin memilih mati daripada harus menjadi anak dari seorang pendosa.
Dalam ilmu alam ada yang namanya okulasi.Yaitu menyambungkan tanaman yang satu dengan yang lain lewat penempelan tunas batang pada pohon yang ingin disatukan, pada tahukan? Saya simpulkan ini adalah jawaban dari pepatah yang terbantahkan. Pohon mangga tidak hanya dapat berbuah mangga tapi juga jeruk. Bunga kertas bisa memiliki lima warna dalam satu perdu. Sungguh indah dan mempesona. Begitupun pembawa amanah yang sukses yang tidak hanya terlahir dari keturunan pembawa amanah dakwah yang sukses.
Semua berawal dari lingkungan keluarga. Jika kita belajar ilmu pendidikan, maka lingkungan terkecil tapi paling mempengaruhi jiwa anak adalah lingkungan keluarga, kemudian lingkungan sekolah yang menjadi rumah kedua perkembangan pendidikan anak, barulah lingkungan masyarakat yang menjadi pengaruh bagi anak. Lebih dari 12 jam kita berada di lingkungan keluarga, dan itu lebih dari setengah perjalan hari yang kita milliki. Mental dan fisik Pembawa amanah dakwah mayoritas terbentuk di Lingkungan keluarga, tapi mengapa tantangan terberat bagi seorang pembawa amanah dakwahjuga lingkungan keuarga itu sendiri? Padahal perintah Rasul untuk menjaga keluarga dari api neraka adalah wajib adanya. Bagaimana wujud lingkungan keluarga yang bisa menciptakan pembawa amanah dakwah yang  ideal?
Kita melupakan kekasih Allah, Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam. Mengingat perjuangan beliau dalam menegakkan agama Allah. Dicaci maki, dihina, diburu, tak sedikit orang yang membencinya. Tapi tak sedikit pula yang membelanya, mendukung, dan ingin selalu bersamanya dalam setiap peperangan melawan orang-orang yang ingin menghancurkan Islam. Mereka merelakan apapun yang mereka miliki demi Allah dan RasulNya, merekalah para sahabat nabi yang akan bersanding dengan kekasih Allah di surga.
Disiplin dan tegas adalah ciri Umar dalam memimpin. Kebijakan beliau untuk membunuh setiap orang yang enggan membayar pajak. Juga pemberani dalam memimpin perang tidak perlu diragukan lagi dari dirinya, sampai beliau dijuluki ”singa padang pasir”. Orang tua yang membiasakan anak-anaknya untuk hidup disiplin, maka sang anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tegas dan cekatan. Terbiasa dengan tekanan menjadikan apa yang diamanah kepadanya adalah sesuatu yang harus diselesaikan semaksimal mungkin karena dia tahu, pertanggungjawaban harus dia berikan kepada Sang Maha Pemberi Kepercayaan.
Kaya ilmu adalah modal utama menjadikan pola berpikir kita bekerja dengan  baik. Ali, sahabat nabi yang cerdas menjadi andalan bagi masyarakatnya sebagai “gudang ilmu”. “Sesungguhnya ilmu yang Allah berikan itu hanyalah sedikit”. Sudah sedikit, untuk mendapatkannyapun masih menumpuk rasa enggan. Biasakan anak-anak membaca, karena buku adalah jendela dunia. Kenalkan buku sedini mungkin, kelak menjadi pembawa amanah dakwah yang sukses, tidak asal berbicara karena apa yang dia katakan bersumber pada yang telah ia ketahui, serta berwawasan luas dengan Al-Quran dan Hadist ditangan.
Siapa yang tak kenal dengan sahabat nabi yang paling dermawan dan kaya, Abdurrahman bin Auf. Beliau sudah terjamin masuk ke dalam surga Allah. Subhanallah. Pengusaha muslim sukses yang berharap dapat memasuki surgaMu dengan berjalan ataupun berlari, sampai ia memberikan seluruh hartanya di jalan Allah. Menjadi pengusaha sukses bagi para anak muda adalah suatu mimpi yang dikencangkan doanya agar dikabulkan. Tapi tentunya doa dan usaha terus teriring. Doa, usaha, tawakkal, mungkin 3 hal ini juga yang mendorong pepatah tadi tak abadi. Ketika ada usaha, doa, dan tawakkal maka nasib seseorang bisa berubah.
Itu hanya sebagian kecil dari banyaknya sahabat nabi. Dan itu hanya sedikit dari ribuan kisah-kisah mengagumkan mereka. Ketika lingkungan keluarga sudah menanamkan aqidah yang benar dan baik pada setiap anggota keluarganya, niscaya Allah senantiasa melindungi langkah mereka dari segala yang buruk. Belum sempurna syahadat Rasul kita ketika tak meneladani sifat-sifat nabi Muhammad SAW berikut sahabat-sahabatnya. Bergerak FAST (Fathanah Amanah Sidiq Tabligh) salah satu kunci menumbuhkan kepercayaan orang lain.
Pembawa amanah dakwah beretika yang meneladani nenek moyangnya dan berlandaskan Al-Quran, akan membawa umatnya dalam kebahagiaan dan kenyamanan berjuang dengannya. Karena dalam ajarannya selalu membawa keadilan dan membasmi kedzaliman, dalam masalah ekonomi khususnya. Diharamkannya riba sejak zaman jahiliyah yang merajalela hingga zaman dewasa ini membawa kedamaian, kesejahteraan, dan keadilan.Saat ini telah banyak terlahir dokter-dokter yang ahli di bidang kesehatan masing-masing, ahli bedah, ahli jantung, ahli tulang, ahli paru-paru, dan lain sebagainya. Tapi masih jarang terlahir dokter-dokter ekonomi yang ahli mengatasi kedzaliman, spekulasi, korupsi, dan masih banyak lagi masalah kompleks yang harus diselesaikan.
Itulah tugas pembawa amanah dakwah ekonomi islam sebagai dokter ekonomi saat ini demi terwujudnya kesejahteraan dan keadilan distribusi. Bukan sumber daya alam yang kurang, tapi distribusi yang tidak merata yang menyebabkan hak-hak setiap manusia tidak sampai kepada pemiliknya. Ekonomi beretika adalah ekonomi islam. Ekonomi yang bukan hanya sekedar solusi, tapi perintah Yang Maha Adil. Mengaku taat, maka seharusnya menegakkan ajaranNya di bumiNya.
Semua dimulai dari diri kita, karena pada awalnya kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri, pembawa dakwah bagi diri kita sendiri agar senantiasa berjalan di atas jalanNya. “Better late than never”, tidak ada kata terlambat untuk hidup lebih baik dan lebih berkah. Aplikasikan ekonomi islam dalam transaksi dunia, tanpa harus ada lebel syariah. Karena itu berarti bukan hanya transaksi yang beretika, tapi jiwa yang beretika. Dengan dua pusaka sebagai kiblatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar